“Kebaikan yang Dibawa Pulang dari Lapangan”

 


Matahari siang mulai terasa terik. Sorotnya memantul di lapangan voli yang baru saja menyelesaikan pertandingan terakhir. Anak-anak dari UPT SDN Kaulon 01 berdiri di bawah pohon besar, mengusap keringat di dahi, masih dengan seragam olahraga yang sedikit berdebu. Wajah mereka lelah, tapi mata mereka tetap memancarkan semangat yang belum padam.

Hasil pertandingan memang tidak berpihak pada mereka. Mimpi melangkah ke babak berikutnya harus berhenti di sini. Beberapa anak terlihat terdiam, ada yang menunduk sambil memegang botol minum, dan ada pula yang berusaha tersenyum walau hatinya masih berat.

Guru pendamping mendekat, duduk di antara mereka, lalu berkata dengan lembut,
"Anak-anak, hari ini kalian sudah bermain luar biasa. Kita memang tidak membawa pulang piala, tapi kalian membawa pulang sesuatu yang lebih berharga—kerja sama, keberanian, dan rasa persaudaraan. Itu tidak bisa dikalahkan siapa pun."

Mendengar itu, satu per satu anak mulai tersenyum. Beberapa menepuk bahu temannya, ada yang bercanda kecil untuk mencairkan suasana. Mereka pun berkemas, merapikan perlengkapan, dan mengangkat tas ke pundak.

Perjalanan pulang terasa berbeda. Tidak ada sorak kemenangan, tapi ada rasa bangga yang diam-diam tumbuh di hati. Dari balik kaca jendela mobil sekolah, mereka melihat lapangan yang perlahan menjauh, seolah menyimpan janji: tahun depan, mereka akan kembali dengan semangat yang sama—atau bahkan lebih besar.

Hari itu, kontingen UPT SDN Kaulon 01 memang pulang tanpa trofi. Tapi mereka pulang membawa pelajaran hidup yang tidak akan pudar: bahwa perjuangan yang tulus selalu layak dirayakan, apa pun hasilnya.





0 Komentar